Sunday, November 24, 2013

Jadi Teladan Dalam Perkataan

Ayat renungan : 1 Tim 4 : 12

"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."

Salah satu aspek yang harus menjadi teladan dalam hidup anak-anak Tuhan adalah perkataan. Ini bukan hal yang mudah. Apalagi jika seseorang menyakiti hati/menyerang harga diri kita. Minimal kita mau membalas dengan kata-kata. Yakobus menggambarkan lidah seperti api yang dapat membakar hutan, seperti kemudi yang kecil tapi dapat mempengaruhi seluruh kapal. Jika lidah sulit dikendalikan bagaimana cara kita mengendalikannya? Kita tidak dapat mengendalikannya dengan kemampuan diri sendiri. Hanya Tuhan yang dapat menolong. "Awasilah mulutku, ya TUHAN, Berjagalah pada pintu bibirku!"(Maz. 141:3).

Sebelum mengeluarkan perkataan THINK. Apakah kata-kata yang kita ucapkan:

True-Apakah yang kita katakan benar? Tulus dari hati atau hanya berpura-pura. Apakah tidak ada dusta/ bohong, hanya kata-kata   kosong, dsb.

Help-Apakah yang kita katakan menolong orang lain,membangun atau merendahkan orang lain, pujian atau sungutan.

Inspire-Apakah memberikan inspirasi/memotivasi, membuat orang lain ingin maju atau justru membuat patah semangat.

Necessary-Apakah yang kita katakan perlu/tidak, apakah dikatakan pada saat yang tepat atau justru saat kita sampaikan justru memperkeruh keadaan.

Kind-Apakah kata-kata yang keluar baik/ramah/ lemah lembut ataukah kata-kata kasar, penuh kebencian/dendam/ sakit hati, dsb.

Itulah sebabnya lidah bahkan dianggap sebagai sesuatu yang 'buas, tak terkuasai dan mematikan (Yak.4:8). Jika kita salah saat menulis, kata-kata dalam bentuk tulisan dapat dihapus. Tidak demikian dengan kata yang kita ucapkan. Perkataan yang salah diucapkan dapat menimbulkan penyesalan bagi yang mengucapkannya, dan menimbulkan kebencian/dendam, luka/sakit hati, bahkan kehancuran.

Yak. 1:26 mengatakan, "Jika ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."

Inspirasi: "Jagalah mulutku ya, Tuhan" agar dapat menjadi teladan dalam perkataan. (R)

Moment of Inspiration - Today Manna

http://www.amazon.com/Hearing-God-Getting-Know-Voice by Kathy Cambell

Now more than ever before we need to press into hearing what the Spirit of the Lord is saying today. We need to know Him. This manual will help you in your journey of intimacy with the Lord and bring you to greater understanding of the commands in Scripture to encourage one another. I often will say as I instruct ones in the prophetic that all of the gifts of the Spirit flow through the prophetic. Being a prophetic person is one who is able to hear from God. We all hear from God to a certain extent. The sons of Issachar had understanding of the times and they knew what to do. Having understanding of the times is equal to having words of wisdom, words of knowledge, and discernment flowing through you. If we can hear God's voice then we can hear words of wisdom. If we can hear God's voice then we can hear words of knowledge. If we can hear God's voice we can have discernment. If we can hear God's voice we can have faith to declare those things that are not as though they are. If we can hear God's voice then all of the Gifts of the Spirit will flow through us. More than ever before we need to understand that in the last days, as prophesied by Joel and repeated by Peter, there will be widespread revelations from God. We will not receive revelations from God if we do not hear His voice. God speaks in a variety of ways. The most basic avenues God speaks to us are through the Bible, prayer, people, nature, dreams, and an inner sense of knowing something. Certainly and most definitely we have entered such an occasion. God is speaking today. It behooves all believers to embark on this most exciting journey of learning to hear God?s voice in as many possible ways as God is speaking.

Blog Archive