Wednesday, January 23, 2019

RENCANA ALLAH UNTUK KELUARGA

Bahan Sharing M-3
Januari - 2019
Cool GBI Lebakwangi

RENCANA ALLAH UNTUK KELUARGA
Pembentukan keluarga adalah inisiatif dari Allah. Allah memiliki tujuan khusus dalam membentuk keluarga, yaitu menjadi serupa dengan Allah, bermultiplikasi dan berkuasa atas bumi (Kej. 1:26-28), dengan melahirkan keturunan ilahi (Maleakhi 2:14-15). Tetapi iblis berusaha untuk menghancurkan kehidupan keluarga kristen sehingga tujuan Allah tidak tercapai.
Manifestasi serangan iblis terhadap keluarga terlihat banyaknya kasus perceraian, kekerasan dalam rumah tangga pemberontakan anak terhadap orang tua, prilaku menyimpang (LGBT, narkoba, selingkuh dan kasus lainnya).
Bagaimana membangun keluarga Kristen agar sesuai dengan rencana Allah? (Baca Ulangan 6:1-7)

1. BERIBADAH BERSAMA (ayat 1-2).
Menyadari bahwa yang membangun keluarga adalah atas inisiatif Allah sendiri, maka sudah seharusnya hubungan dengan Allah harus dibangun dengan baik. Hubungan kerohanian antar anggota keluarga akan bertumbuh dengan baik ketika setiap anggota keluarga mengambil bagian dalam:
a. Mezbah keluarga.
Lalu Nuh mendirikan Mezbah bagi Tuhan lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya (Kejadian 8:20; 9:1). Mezbah adalah tempat korban dipersembahkan. Mezbah keluarga adalah suatu tindakan yang diambil oleh seorang bapak untuk memimpin seluruh anggota keluarga agar menyembah Tuhan bersama-sama. Nuh mendirikan Mezbah dan melaluj Mezbah inilah Nuh mempersembahkan korban yang merupakan suatu penyembahan kepada Tuhan. Dan respon atas apa yang dibuat Nuh, maka Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya.

b. Melayani bersama.
Melayani bersama dimulai dari saling melayani dalam keluarga. Ketika anggota keluarga dapat saling melayani, maka setiap anggota sudah barang tentu dapat melayani dalam gereja dan masyarakat.

c. Berjemaat bersama.
Orang tua harus memimpin atau mengarahkan anak-anak bersekutu dalam gereja lokal yang sama, sehingga memiliki kesatuan roh dan bisa saling memuridkan. (Yosua 24:15).

2. MEMBANGUN HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA KELUARGA (ayat 6-7).

Hubungan yang baik antar anggota keluarga harus dibangun agar menjadi kuat. Setiap anggota keluarga perlu terlibat dalam melakukan aktivitas bersama-sama, seperti: makan bersama, rekreasi bersama, bekerja bersama dan lain-lain.

3. MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG SEHAT (ayat 7)
Komunikasi yang sehat dan kuat akan tercapai jika setiap anggota keluarga membangun:
a. Kebersamaan (lbr. 10:24; 1 Yoh. 4:7)
Kebersamaan dalam keluarga dapat dibangun dengan kegiatan bersama seperti: rekreasi, olahraga, bergotong royong membersihkan rumah, dsb.
b. Keterbukaan (Ams. 27:5)
Sejak dulu, iblis merusak keutuhan keluarga dengan merusak keutuhan komunikasi dalam keluarga. Karena itu setiap anggota keluarga harus menjaga agar komunikasi tetap utuh lewat keterbukaan satu sama lain.
c. Kerukunan (Mzm. 133:1-3; 1 Kor. 7:3-5)
Setiap anggota keluarga harus hidup dengan rukun. Dalam kerukunan berkat-berkat Allah akan mengalir terhadap keluarga (Efesus 4:26-27). Jika terjadi konflik di dalam keluarga, antara suami istri, orangtua dan anak maka setiap anggota keluarga harus segera menyelesaikan konflik tersebut secepatnya dengan tidak mencari siapa yang salah atau siapa yang benar tetapi mempraktekkan kebenaran Firman Tuhan supaya iblis tidak memiliki kesempatan untuk menghancurkan kerukunan dalam keluarga.

Diskusi Kelompok: Sharingkan dengan singkat: 1. Apakah ada mezbah keluarga dalam keluarga Anda? Sudahkah anda terlibat? Apa pendapat Anda? 2. Komitmen apa yang akan Anda buat untuk membangun kebersamaan dan komunikasi yang sehat dalam keluarga?

Ayat hafalan: Yosua 24:15b

Sent from my iPhone

http://www.amazon.com/Hearing-God-Getting-Know-Voice by Kathy Cambell

Now more than ever before we need to press into hearing what the Spirit of the Lord is saying today. We need to know Him. This manual will help you in your journey of intimacy with the Lord and bring you to greater understanding of the commands in Scripture to encourage one another. I often will say as I instruct ones in the prophetic that all of the gifts of the Spirit flow through the prophetic. Being a prophetic person is one who is able to hear from God. We all hear from God to a certain extent. The sons of Issachar had understanding of the times and they knew what to do. Having understanding of the times is equal to having words of wisdom, words of knowledge, and discernment flowing through you. If we can hear God's voice then we can hear words of wisdom. If we can hear God's voice then we can hear words of knowledge. If we can hear God's voice we can have discernment. If we can hear God's voice we can have faith to declare those things that are not as though they are. If we can hear God's voice then all of the Gifts of the Spirit will flow through us. More than ever before we need to understand that in the last days, as prophesied by Joel and repeated by Peter, there will be widespread revelations from God. We will not receive revelations from God if we do not hear His voice. God speaks in a variety of ways. The most basic avenues God speaks to us are through the Bible, prayer, people, nature, dreams, and an inner sense of knowing something. Certainly and most definitely we have entered such an occasion. God is speaking today. It behooves all believers to embark on this most exciting journey of learning to hear God?s voice in as many possible ways as God is speaking.

Blog Archive