Bacaan:
Yeremia 29:11; Matius 19:3-8
1 Yoh 4:8, 20; Galatia 6:7-9
Amsal 27:17
Shalom,
Ketika saudara dan saya bertukar cincin dengan pasangan dan mengucapkan ikrar, dan memasuki ikatan perjanjian pernikahan, mendedikasikan diri saya untuk mencintai pasangan "sampai maut memisahkan."
Tapi apa yang terjadi ketika cinta menjadi kering?
Apa yang terjadi bila tidak ada kesepakatan dengan pasangan?
Bagaimana bila hanya salah satu dari Anda memilih untuk membaca rencana Alkitab ini?
Apa yang Anda lakukan ketika hal terburuk terjadi dan ikrar itu hancur oleh ketidaksetiaan?
Apapun yang Anda hadapi, bila itu dapat menjadi dasar untuk suatu perceraian, berarti hal itu pun bisa menjadi dasar untuk pengampunan.
Pernikahan adalah salah satu jalan tersulit untuk kita dapat melihat yang dikatakan pepatah "Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya." Sebesar apa kesalahan yang Anda temukan pada pasangan, kebenarannya adalah, selalu ada jalan yang harus Anda mulai dan bangun. Bila cincin pernikahan mulai terasa seperti belenggu, Anda harus membuat keputusan: Anda dapat memutuskan untuk memaafkan apa yang tampaknya tidak termaafkan. Anda bisa memutuskan untuk menyampaikan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada Anda untuk pasangan Anda.
Anda dapat memutuskan untuk mengakui kesalahan Anda dan berbalik kejalan yg benar.
Ketika mobil Anda kehabisan bahan bakar, Anda tidak menjualnya, tetapi mengisi bahan bakar supaya mobil berfungsi kembali!
Biarkan Tuhan melimpahkan KASIHNYA dalam pernikahan kita melalui saudara & saya, jangan menunggu pasangan kita yang melakukan utk berubah tapi mari mulai dari diri kita dan jangan pernah menyerah sampai maut memisahkan.
Tuhan Yesus memberkati 🙏😇❤️
Bambang Suprianto